Bullying: Ciri, Dampak, Penyebab, dan Mengatasinya

parta, belajar, bullying
Definisi Bullying,
adalah perilaku agresi atu manipulasi yang dapat berupa kekerasan fisik, verbal, atau psikologis; dengan sengaja dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang yang merasa kuat/berkuasa dengan tujuan menyakiti atau merugikan seseorang atau sekelompok yang merasa tidak berdaya (Olweus 1997; Rigby 1997; Sullivan 2001; Crick dan Bigbee 1998; Duncan 1999; Ma, Stein dan Mah 2001; Sullivan, Mark, dan Sullivan, 2005)

Elemen-elemen utama yang menjadi ciri bullying:
  1. Ketidakseimbangan power, di mana pelaku merasa memersepsikan dirinya tidak berdaya untuk melawan.
  2. Terencana, tetapi terselubung.
  3. Cenderung atau setidaknya dipersepsikan korban akan berulang

Perbedaan tujuan antara bullying dengan hazing.
Hazing adalah ritual dalam bentuk kekerasan yang dilakukan sekelompok orang terhadap calon anggota baru sebagai bentuk inisasi atau prasyaratan masuk kelompok.

Dalam hazing ada batasan waktu dan biasanya tidak lama.

Hazing bertujuan inisiasi penerimaan anggota baru suatu kelompok, sedangkan bullying lebih bertujuan kepada memisahkan seseorang dari kelompok “ekslusif” yang menjadi pelaku bullying ini (Rigby, 2008).

Hazing bisa menjadi bullying jika terus dilakukan setelah masa orientasi penerimaan anggota pada suatu kelompok.

Dampak dari bullying:
  1. Dampak negatif dari bullying dalam jangka pendek maupun panjang,
  2. korban akan merasa terganggu dalam beberapa minggu,
  3. agak sulit tidur,
  4. sulit berkonsentrasi pada pelajaran, tetapi cepat menyesuaikan diri.
  5. Trauma berkepanjangan,
  6. Korban juga bisa berbalik menjadi pelaku (Olweus, 1993; Rigby, 2008)
  7. Dampak paling berbahaya adalah korban yang menjadi korban seumur hidup karena mereka tidak berani menceritakan penderitaannya. Hal tersebut karena mereka merasa malu dan mereka sendiri yang bersalah.

Bentuk bullying:
  1. Berbentuk tindakan fisik (misalnya, mencubit dan menendang).
  2. Verbal (kata-kata kasar, ungkapan-ungkapan yang melecehkan).
  3. Perilaku nonverbal (misalnya dengan menunjukkan mimik wajah yang merendahkan).
  4. Tak kasat mata (misalnya, ada yang menyebaran gosif negatif tentang diri seseorang sehingga korban merasa terkucil).

Penyebab bullying:
Pendekatan General Aggressive Model dari Anderson dan Carnagey (2004) dapat disebabkan karena faktor-faktor yang “dibawa” oleh pribadi pelaku maupun korban, yang akan berinteraksi dengan faktor-faktor yang ada di lingkungan.

Mengatasi bullying:
Penyelesaian tidak bisa hanya dengan menghukum pelaku. Sering kali pelaku juga hanya merupakan korban yang melampiaskan rasa frustasinya pada pihak yang lebih lembah.
Sebaiknya dilakukan pendekatan intervensi yang bersifat “no blame approach”, artinya penyelesaian masalah dilakukan tanpa menyalahkan siapa-siapa. Selain harus melibatkan pelaku dan korban, intervensi bullying yang efektif harus melibatkan semua unsur lain di sekolah, dirumah, masyarakat di sekitar, maupun pemerintah.

Psikologi Sosial Terapan, (Sarwono, Ramdhan, Djuwita, dan Meinarno; 2009)

Comments

Popular posts from this blog

Tips memilih gelasan layangan.

Isi/makna lagu DOREMI