Tahu untuk Berfilsafat



Ada orang yang tahu di tahunya, tahu di tidaktahunya, tidak tahu di tahunya, dan tidak tahu di tidaktahunya!

maka

Ketahuilah apa yang kau tahu dan ketahuilah apa yang kau tidak tahu.

***

Karakter berpikir filsafat

  1. Menyeluruh
  2. Mendasar
  3. Spekulatif


Berfilsafat berarti berendah hati bahwa tidak semuanya akan pernah kita ketahui dalam kesemestaan yang seakan tak terbatas ini.

Berfilsafat berarti mengoreksi diri, semacam keberanian untuk berterus terang, seberapa jauh sebenarnya kebenaran yang dicari telah kita jangkau.

Berfilsafat berarti berendah hati mengevaluasi segenap pengetahuan yang kita ketahui.

Mengetahui kekurangan bukan berarti merendahkanmu, namun secara sadar memanfaatkan, untuk terlebih jujur dalam mencintaimu.

***

Simpul sokrates ialah bahwa saya tak tahu apa-apa.

***

Ciri-ciri penalaran

  1. Adanya suatu pola berpikir yang secara luas dapat disebut logika. Suatu kegiatan disebut logis ditinjau dari suatu logika tertentu, dan mungkin tidak logis bila ditinjau dari sudut logika yang lain. Hal ini sering menimbulkan gelaja apa yang dapat kita sebut sebagai kekacauan penalaran yang disebabkan oleh tidak konsistennya kita dalam mempergunakan pola pikir tertentu.
  2. Sifat analitik dari proses berpikirnya. Sifat analitik ini, kalau kita kaji lebih jauh, merupakan konsekuensi dari adanya suatu pola berpikirtertentu. Tanpa adanya pola berpikir tersebut maka tidak akan ada kegiatan analisis, sebab analisis pada hakikatnya merupakan suatu kegiatan berpikir berdasarkan langkah-langkah tertentu.


Dua jenis pengetahuan

  1. Pengetahuan yang didapatkan sebagai hasil usaha yang aktif dari manusia untuk menemukan kebenaran, baik melalui penalaran maupun lewat kegiatan lain seperti perasaan dan intuisi.
  2. Pengetahuan yang bukan merupakan kebenaran yang didapat sebagai hasil usaha aktif manusia. Pengetahuan yang didapat itu bukan berupa kesimpulan sebagai produk dari usaha aktif manusia dalam menemukan kebenaran, melainkan berupa pengetahuan yang ditawarkan atau diberikan, umpamanya wahyu yang diberikan Tuhan lewat malaikat-malaikat dan nabi-nabinya.

Jujun S. Suriasumantri. 2009. Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer. Jakarta; Penebar Swadaya

Comments

Popular posts from this blog

Tips memilih gelasan layangan.

Isi/makna lagu DOREMI