Tujuan, waktu, dan berpikir. Tiga Hal paling mendasar dalam proses menuju keberhasilan
“Anda jangan takut menjadi aneh dengan pikiran Anda. Semua pikiran yang diterima hari ini, sebelumnya juga dianggap aneh.” (Bertrand Russel)
Teori Francis Fukuyama yang menjadi bahan pergunjingan
akademisi seluruh dunia dengan teori dalam bukunya berjudul “The End of History
and The Last Man (1992)” bahwa “globalisasi yang sedang melanda seluruh dunia
akan mendorong tersebarnya demokrasi ala Barat di dunia luas, dan bahwa majunya
ekonomi pasar akan diikuti dengan diterimanya prinsip-prinsip demokrasi liberal
secara universal.” Hampir mendekati kenyataan semenjak teori itu dikemukakan
pada 1989; Ditandai dengan krisis Libya, Mesir etc
***
Ibrahim Al-Fiqi memberikan rincian ilmu kepada sebuah
pengalaman yang menimpa pribadi.
Memberikan ukuran, nilai, patokan serta
barometer dan skala; Kelemahan serta kekurangan yang selama ini, dan tentunya
saat ini rasakan.
Berikut poin-poin yang saya dapatkan:
1. Tujuan
Arti penting memiliki tujuan
hidup diuraikan dengan sederhana, efisien dan efektif. Persis dengan apa yang
dikatakan Ilham Rizqi Sasmita “Jika banyak sasaran mana sempat membuat
alasan”.Adadua belas prinsip dalam menentukan tujuan, diantaranya yakni
tulislah tujuan anda, realistis dan dapat diwujudkan, komitmen dan membuat
keputusan.
2. Manajemen Waktu
Satu hal yang aksiomatis adalah
setiap orang memiliki waktu 24 jam dalam sehari. Namun anehnya semua orang
merasa tidak pernah memiliki waktu yang cukup untuk menjalani kehidupan dalam
satu hari per satu hari nya. Disinilah pentingnya kita menuliskan tujuan-tujuan
yang ingin kita capai dalam agenda hidup.
3. Berpikir
"Berpikir" kata Inilah yang paling banyak sekali
disebut-sebut dalam kitab suci agama saya yakni Al-Quran.
Socrates berkata, “Dengan
pikiran, manusia dapat menjadikan dunianya dari bunga atau dari duri.”
Begitu pentingnya berpikir
sehingga seorang jutawan pun berkata, “Berpikir itu adalah pekerjaan yang
paling sulit, oleh karena itu sedikit sekali yang dapat melakukannya.” (Henry
Ford)
Mengutip tulisan dosen saya di blog
nya “Sebagai ilustrasi, saya meminjam perspektif hypnoterapi untuk menjelaskan
hal ini. Menurut perspektif ini, output pikiran sadar yang mendorong perilaku
kita sehari-hari dituntun oleh apa yang mengendap dalam pikiran bawah sadar.
Adapun pikiran bawah sadar ditentukan oleh input yang kita cerna sehari-hari
dalam kurun waktu tertentu. Dengan demikian, kalau kita meng-input hal-hal
positif dalam pikiran bawah sadar, maka output (sikap, kata, dan perbuatan)
sadar kita akan terdorong ke arah yang positif. Demikian pula sebaliknya.”
http://rumahbetujuh.wordpress.com/2011/07/21/membangun-trust-dalam-peraturan-kita/
Sumber:
Ibrahim Al-Fiqi. 2008. Jalan Tol Menuju Kejayaan Hidup
Miriam Budiardjo. Dasar-Dasar Ilmu Politik
Comments
Post a Comment
Silahkan meninggalkan komentar. Salam hangat dan Terima Kasih.