Keputusan individu lain selalu berbeda dengan lainnya.


Menelisik lebih dalam kadiah yang harus diperhatikan dalam pengambilan keputusan yang pernah saya tulis sekian bulan yang lalu disini.  

Sebuah keputusan yang dibuat seorang individu berasal dari “Gagasan” yakni gambaran akal budi tentang suatu hal atau objek tertentu, atau pemahaman pikiran kita tentang sesuatu benda/objek.

Menarik mundur dari gagasan yang berasal dari sebuah pembentukan imajinasi yang kita lakukan. Melalui pancaindera yang kita miliki, menangkap benda-benda sesuai dengan individualitas dan realitasnya. Segera sesudah pikiran kita membuat abstraksi tentang hakikat objek tersebut, mendorong pikiran kita untuk membentuk gagasan atau konsep tentang objek tersebut. Jadi, pancaindera dan pikiran saling bekerja sama dalam proses pembentukan gagasan-gagasan dimana pancaindera menangkap objek khusus dan pikiran kita mengabstraksikan hakikat atau esensinya.


Penuangan imajinasi yang tertangkap pancaindera serta diteruskan dengan proses berpikir dalam menuangkannya membutuhkan perantara dalam mengungkapkannya, yakni bahasa. Bahasa merupakan bentuk verbal dari pikiran manusia, bahkan merupakan alat dan sarana untuk berkomunikasi. Sehingga dapat saling berkomunikasi satu sama lain hanya melalui bahasa.

Fungsi bahasa adalah fungsi logis, dimana bahasa dipergunakan untuk menalar, menganalisis, menjelaskan, serta menyelesaikan masalah atau argumen. Penalaran logis itu pada dasarnya merupakan fungsi bahasa itu sendiri. Inilah kiranya yang menjadi tugas utama Logika. Dengan kata lain, Logika dapat diartikan sebagai studi tentang metode-metode dan prinsip-prinsip yang dipergunakan untuk membedakan penalaran yang lurus dari penalaran yang tidak lurus.

Validitas suatu penalaran belum dapat diindentifikasikan dengan kebenaran. Hanya berkaitan dengan kepentingan logis yang ada di antara kesimpulan dan premis-premisnya.

Hakikat penalaran yakni sebuah proses mental di mana kita berusaha memahami unsur-unsur esensial segala sesuatu yang kita ketahui melalui kegiatan pancaindera sehingga dapat melakukan penyimpulan atau keputusan.

Keputusan yang didasarkan dari kemampuan individu dalam menggunakan bahasa, melakukan indentifikasi objek hingga mengabstraksikannya dengan pikiran sehingga membentuk sebuah gagasan kemudian melakukan penalaran dan memvalidasi kebenaran yang dipahami secara sistematik berdasarkan hukum-hukum atau asas-asas yang harus ditaati.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam setiap putusan, yakni pemahaman yang memadai tentang kedua jenis gagasan, dapat membuat perbandingan diantara kedua gagasan yang dipertanyakan dengan mengamati, menyelidiki masing-masing konotasi serta pembuat pernyataan mengiakan atau mengingkari antara dua gagasan yang diperbandingkan atau dihubungkan.

Buku Dasar-dasar Logika – E. Sumaryono ini memberikan sebuah pencerahan asal muasal proses pembuatan sebuah keputusan yang dilakukan individu pada logika(pikiran)nya masing-masing. Jawaban logis dari pertanyaan yang selalu menghinggapi pada diri ini, kenapa setiap keputusan manusia/individu lain selalu berbeda dengan lainnya.

Comments

Popular posts from this blog

Tips memilih gelasan layangan.

Isi/makna lagu DOREMI