Dorokdok. Bukan krupuk Dorokdok.


Dorokdok. Bukan krupuk Dorokdok.

Dorokdok sebuah nama dari penganan kering yang bisa dicemil atau dijadikan lauk (terutama dengan hidangan sayur-sayuran), bentuknya kecil-kecil menyerupai kerikil karang laut, ada yang sebesar kuku telunjuk paling besar kuku jempol. Ya kira-kira sebesar demikianlah.


Keluarga besar saya dulu suka membuat Dorokdok, mengenai asal muasal Dorokdok itu dari mana? Wah saya juga tak tahu dan tidak mau mengklaim bahwa penganan itu resep dari keluarga saya turun temurun.

Dorokdok, dinamakan demikian karena ketika dikunyah oleh gigi, menimbulkan suara Dorok dok dorok dok.... karena ada yang lunak (lunak gimana gitu), ada yang keras (sekeras batu).

Bahan mentah Dorokdok sendiri dari sisitan daging yang menempel dari kulit sapi yang baru datang dari penjagalan sebelum digarami. Jadi bisa dikatakan, Dorokdok berbahan baku mentah yang lumayan bergizi, karena ada daging sapi dan lemak sapi. Harus dilakukan penelitian secara berkelanjutan jika ingin mengetahui lebih jauh kandungan gizi didalamnya.

Sayangnya, Dorokdok belum bisa diolah secara kontinyu. Dan tidak bisa dikembangkan secara besar mengingat stok dan pasokan yang kembang kempis dari pengepul kulit sapi.

Secara Dorokdok adalah industri rumah tangga yang bisa dikatakan kecil. Untuk memperoleh Dorokdok itu sendiri otomatis menjadi sangat mahal. Secara perhitungan matematika. Bisa jatuh ratusan ribu per kilogram. Karena penyusutan yang luar biasa dari bahan baku mentah hingga barang jadi.

Untuk resepnya? Wah saya tidak bisa mengupas tuntas. Karena memang ini adalah tradisi dikeluarga kami. Dan saya cuman bisa mengatakan teorinya saja pun begitu, tak akan saya kupas... heheheh maaf ya gan. Hanya 8 orang saja dikeluarga kami yang bisa membuatnya, dari mulai proses awal hingga akhir. Dan hanya Bi Manah diantara 8 orang itu yang bisa membuat Dorokdok yang lunak semua. Hehehe... susah-susah gampang cara membuatnya.

Untuk penampakan Dorokdok, nanti ya gan menyusul.

Salam hangat

PartaWinata

Comments

Popular posts from this blog

Tips memilih gelasan layangan.

Isi/makna lagu DOREMI