Kampungan alias Ndeso?
Beribu-ribu maaf dan rasa hormat kepada semua pembaca yang mempunyai pendidikan dan wawasan diatas saya, hanya mencoba memberikan satu persepsi dari sudut pandang seorang saya, yang sedang belajar. Kalau ada salah-salah kata, sudi kiranya menorehkan tulisan keyboardnya di kotak komentar dibawah. Yuk kita ulas mengenai “Kampungan”.
Kampungan (KBBI)
Dari kamus besar bahasa Indonesia saya jadi tahu kalau Kampungan itu artinya adalah berkaitan dng kebiasaan di kampung; terbelakang (belum modern); kolot; tidak tahu sopan santun; tidak terdidik; kurang ajar.
Dari pengertian diatas ada beberapa poin yang kita dapatkan:
Berkaitan dengan kebiasaan di kampung.
Sesuatu/kegiatan yang banyak kita jumpai di kampung pastinya berkaitan dengan segala macam hal semisal bercocok tanam padi di sawah dan berkebun.
Terbelakang, kolot, tidak tahu sopan santun, tidak terdidik, dan kurang ajar.
Maksud terbelakang karena kekurangan informasi tentang keadaan jaman, sehingga berpikir kolot. Namun jika tidak tahu sopan santun merujuk pada sikap seseorang bukan pada kampungnya atau orang yang berada di kampung lalu menjadikannya kurang ajar. Lain halnya dengan tidak terdidik bisa jadi karena pendidikan tidak tersentuh sampai ke pelosok menyebabkan buta huruf atau kemampuannya sedikit/terbatas.
Kampungan (my opinion)
Kampungan menurut saya lebih kepada sifat atau jenis manusia yang gak mau ditegur. Artinya, orang yang gak mau ditegur itu bukan berarti tidak berpendidikan dong? Malah jelas-jelas berpendidikan dan mempunyai jabatan tinggi.
Masih ingat dengan syarat-syarat menjadi orang modern? Kalau tidak memenuhi syarat, maaf-maaf nih ya gan, berarti kampungan, alias Ndeso, salah satunya itu ya termasuk saya. (tutup muka dan telinga, malux. Hiks hiks hiks)
Salam hangat.
Comments
Post a Comment
Silahkan meninggalkan komentar. Salam hangat dan Terima Kasih.