Soekarno Pemimpin Hebat

Pemimpin besar ini selama masa perjuangan kemerdekaan RI mengalami banyak konflik dan perjuangan yang hebat. Keluar masuk penjara, bernegosiasi dan banyak lainnya. Merunut pada perkembangan politik yang pernah saya tulis dipostingan sebelumnya dapat kita ketahui juga begitu banyak konflik yang beliau atasi dengan manis ataupun dengan keras.
A. periode 18 Agustus 1945 - 27 Desember 1949
  1. Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP)
  2. Multi Partai (ada banyak partai)
  3. Pemerintahan dengan sistem parlementer
B. periode 27 Desember 1949 - 17 Agustus 1959.
  • Indonesia menjadi negara serikat
  • Menggunakan konstitusi UUD RIS
C. Periode 17 Agustus 1950 - 5 Juli 1959.
  1. Ada banyak pemberontakan misalnya, Andi Azis, DII TII, PRRI, PERMESTA
  2. Militer mengakui pemerintahan sipil, akan tetapi sipil selalu masuk ke militer
  3. Menggunakan konstitusi UUDS 1959
  • Militer diawali 17 Oktober 1952, A.H. Nasution memprotes adanya campur tangan sipil ke militer sehingga mulai lah militer mencampuri sipil.
  • Pada tahun 1955 parlemen tidak bisa membuat konstitusi, sehingga terjadi perseteruan antar elite politik.
  • Pada tahun 1957 A.H. Nasution mulai menerapkan politik jalan tengah yang memberikan legitimasi awal masuknya militer ke politik akibat dari instabilitas politik saat itu.
D. Periode 5 Juli 1959 - 1966.
  1. Dimulailah jaman era Orde Lama.
  2. Adanya hal-hal inkonstitusional.
  3. Pengerucutan partai.
  4. Inkonstitusional yg paling besar adalah pengangkatan presiden seumur hidup.
  5. Menggunakan konstitusi UUD 1945
  • Percobaan "Kudeta" tahun 1965, oleh PKI dan ditumpas oleh militer.
Konflik dan konflik selalu bisa diatasi dengan baik dan mulus. Jiwa kepemimpinan yang kharismatik dan tulus menjadikan pemimpin besar ini selalu bisa menjadi inspirasi setiap generasi muda saat ini. Pandangan hidup dan falsafah hidup Soekarno menjadikan dan melahirkan banyak Soekarno-Soekarno kecil saat ini, saat itu dan saat yang akan datang.

Konflik yang dihadapi pemimpin besar ini selama masa hidupnya baik itu saat masa perjuangan kemerdekaaan, masa kemerdekaan atau konflik dalam keluarganya. Berkonflik dengan Bung Hatta yang tidak setuju atas perkataan beliau bahwa Indonesia masih dalam revolusi, Bung Hatta memandang bahwa Indonesia adalah dalam masa pembangunan. Padahal Soekarno mengatakan revolusi sebenarnya revolusi kebhinnekaan(dengan masyarakat majemuk Indonesia) yang ada di bangsa ini perlu cepat diatasi untuk bisa maju kemudian. Sampai sekarang pun tetap terjadi berbagai konflik kesukuan, agama, dan banyak lagi bukan?.

Semasa pemerintahan Soekarno pun beliau melakukan pendekatan conflict pada pemerintahaannya. Pemimpin yang tahan banting dan bermental baja sekali buka. Dengan begitu banyak konflik yang dihadapi oleh bangsa, beliau tetap bisa mandiri dan membawa bangsa tegak berdiri. Bahkan hutang keluar negeri pun bangsa ini sedikit atau mungkin malahan tidak mempunyai sama sekali.
Inti dari pendekatan konflik memandang masyarakat, bahwa didalam masyarakat senantiasa ada bibit-bibit konflik/disintegrasi.
  • Dasar Teori Pendekatan Konflik.
    1. Masyarakat selalu berada dalam posisi perubahaan-perubahan.
    2. Masyarakat berada dalam situasi yang terdapat banyak konflik didalamnya.
    3. Perubahaan-perubahaan yang ada dalam masyarakat bersifat revolusi.
Pada masa kejatuhannya pun Soekarno mampu memanage konflik saat dirinya dimintai Supersemar. Yang sampai sekarang surat itu masih dicari-cari. (Pelaku sejarah sampai ajalnya pun tak mau membeberkan dan hanya berucap "Terpenting aku tak menodongkan sejata pada beliau" ).

Hanya mengenal kebesaran pemimpin satu ini dari tinta emas yang tertoreh pada perkembangan politik kita dan semasa perjuangan kemerdekaan RI.

Semoga jiwa pemimpin besar seperti Soekarno dimiliki para generasi saat ini dan kemudian. Jiwa pemimpin yang kharismatik, disegani dan dihormati.

*Serpihan catatan kecil disana-sini.

Comments

Popular posts from this blog

Isi/makna lagu DOREMI

Tips memilih gelasan layangan.