Rumahku Istanaku

Hampir dua tahun sudah bekerja di perusahaan yang bergerak dibidang pembangunan perumahan. Secara pendapatan, lumayan tapi secara pengalaman sangat luar biasa banyak. Latar belakang saya hanya lulusan SMA dan pertama masuk itu sedang kuliah ilmu pemerintahan seperti mendapat tantangan baru. 

Pertama masuk, menjaga gudang. Memastikan kebutuhan bahan bangunan para mandor tercukupi dan terpenuhi secara sporadis. Karena waktu itu perumahan sedang membangun 30 unit kavling dengan bervariasi spesifikasi sesuai permintaan konsumen. Hal ini karena konsep perumahaan kami yang totally free design dari mulai tampak depan, denah dan sarana penunjang lainnya.

Rumah merupakan tempat awal seorang individu berkembang tumbuh, kemudian lingkungan sosial disekitar rumah, kegiatan sekolah dan akhirnya masyarakat luas. Seorang individu bisa menjadi manusia tangguh berawal dari rumah. Rumah tempat mereka bernaung.

Membangun rumah, bagi sebagian besar masyarakat lokal ada tata cara adat dan agama yang harus dilakukan, bahkan dalam proses pembangunan rumahpun terdapat beberapa upacara sederhana. Kami selaku pengembang sangat menghargai dan mengakomodir keinginan konsumen. Bahkan untuk rumah dengan spesifikasi standar, kami persilahkan.

Ada konsumen yang menghendaki awal pembangunan rumah di mulai pada bulan Syaban. Ada juga yang meminta kami tidak memulai pembangunan di bulan Safar. Ada yang menghendaki kami membangun pada hari tertentu, jam tertentu dan dengan jumlah pegawai tertentu. Namun tak sedikit yang mempersilahkan kami membangun kapanpun.

Kata beberapa bidang ilmu, jika kita tersugesti maka apapun bisa terjadi. Kadang kamipun jadi ikut tersugesti dengan kegiatan konsumen diatas. Seperti dalam pengadaan bahan bangunan yang super lancar, para pegawai bangunan ketika proses pembangunan sampai selesai sehat selalu hingga pembangunan rumah tepat pada waktunya.

Namun, tak sedikit juga rumah yang tanpa kegiatan tadi yang lancar, sehat para pekerja dan pembangunan tepat pada waktunya. Walau kami tak menginkari ada beberapa bangunan rumah yang sangat seret dan banyak menemui hambatan ketika proses pembangunan.

Rumahku Istanaku ternyata ada benarnya. Plus minusnya hal tersebut diatas membawa dampak yang tak sedikit mempengaruhi proses pengerjaan rumah yang kami lakukan.

Semoga semua rumah yang kami bangun semenjak tahun 1990 an hingga sekarang bisa membawa berkah kepada penghuni, kami selaku pembuatnya serta kepada lingkungan sekitarnya. Amin.

Salam hangat


Ary Surya Parta Winata, S.IP

Popular posts from this blog

Tips memilih gelasan layangan.

Isi/makna lagu DOREMI