Nge-Gombal, for Gombalers


Gombal, katanya sih, kata seorang blogger yang juga seneng mempelajari linguistik, berasal dari LOVE nah karena dilafalkan LAP oleh lidah kita, lama kelamaan dikonotasikan sama LAP/kain Lap (Bahasa Alay Generasi Tahun 60an - Gustaaf Kusno)

Kain lap kalo dipikir/dibayangin kan kotor, jadi deh GOMBAL.

Hmmm, kayaknya kalo lagi love-love an ya, gombal-gombalan. Haha.

Gombal itu membutuhkan perenungan, pengetahuan, bahkan ilmu. Kalo kalimat, kamu jadi bunga dan aku jadi kumbangnya, nah itu udah ada sejak jaman nenek moyang. Hehehe.

Setelah baca buku 'Aku Padamu' Karena cinta dapat ditemukan dalam kata. Kumpulan twit @anjinggombal dan gombalers. Mendadak jiwa gombal keluar OTOMATIS.

Kayak dibawah ini, ga bagus sih, tapi ya gitu deh namanya juga gombal.

Eh tau ga kenapa aku kuliah di ilmu politik? Soalnya aku ingin mempolitisir hatimu.

Kamu harus tau kenapa aku kuliah di jurusan ilmu pemerintahan, soalnya aku pengen jadi presiden dihatimu.

Abraham Lincoln bilang kalo demokrasi itu dari rakyat untuk rakyat oleh rakyat, kalo aku dari aku oleh aku untuk kamu.

Rene Descartes bilang cogito ergo sum, aku mah opto ergo sum. Soalnya aku dah milih kamu.

Nanti semester akhir aku bakal ngusulin proposal skripsinya dengan judul 'Pengaruh dan dampak dirimu dihidupku'

Belakangan ini aku seperti orang bodoh, senyum sendiri, memikirkanmu setiap hari, merindukanmu kala kau tak ada, hati ku terguncang, sepertinya ada sekrup yang copot dihatiku

Perkataan itu keluar dari diriku seutuhnya, bukan karena siapa aku. Aku mulai merindumu, hatiku bergetar kala melihatmu. Aku mendadak konyol, tolol, bodoh dihadapanmu.

Sedikit aja deh, ntar ditambahin lagi. Kapan-kapan.

Aku selalu dihatimu!


Salam, Parta Winata

Comments

Popular posts from this blog

Tips memilih gelasan layangan.

Isi/makna lagu DOREMI