Hidup Seorang Surya di 2012

Tak berapa lama lagi kalender Masehi akan segera berakhir penanggalan untuk 2012, berganti tahun dan bulan kembali ke Januari. Pergantian tahun juga diartikan sebagai pergantian buku, catatan, lembaran, absensi kehadiran pegawai/siswa/mahasiswa/dosen/guru dan banyak lagi.

Seorang kawan blogger pernah menulis, untuk menjadi tua tidaklah sukar, Anda cukup tidur dan bangun maka setiap detik, jam, hari, minggu, dan bulan akan cepat berlalu. Sadar dan tidak, waktu akan terlewat begitu saja. Menjadi tua adalah bagaimana melewati detik, jam, hari, minggu, dan bulan untuk bisa bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain. Bagaimana agar hidup bisa lebih berarti dan menjadi lebih baik.

Tahun 2012 bagi saya adalah tahun kegetiran, tahun transisi, tahun berkembang, tahun mawas diri, tahun yang merupakan sebuah momentun dari akumulasi segala perbuatan buruk yang saya lakukan di tahun sebelumnya. Sebuah tahun yang diwarnai dengan bulan-bulan kesedihan dan nestapa.

Di bulan-bulan 2012 ada juga hal menggembirakan, bertemu dengan orang lain, menyambangi tempat-tempat yang belum saya datangi, berkenalan, mendapat ilmu pengetahuan baru, berbagi berragam pengetahuan dengan seorang teman maya, dan sejuta warna yang tak kalah serunya.

Sebuah koreksi, sebuah pembelajaran, tekanan dari segala penjuru mata angin yang saya rasakan di 2012. Menghantam bertubi-tubi di kehidupan ini, merobek, menyayat, memukul, meremas, menghempas dalam satu malam apa yang telah kami bangun belasan tahun. Bak petir di siang bolong, bak halilintar yang menyambar dan menumbangkan pohon ditengah hujan yang lebat. Tahun kegalauan, tahun pembalasan dan tahun keputusan.

Saya seorang manusia dengan nilai harga diri yang begitu nista, dengan tingkat kedipercayaan rendah, dengan intelektual serta mental yang hampir nihil.

Dan dengan sisa harga diri, kepercayaan diri, dan intelektual, mental berusaha bangkit walaupun tersandung dan terjerembab jatuh kembali. Mencoba menata kembali masa lalu yang hancur, menata kembali peradaban dalam diri yang porak-poranda. Membenahi sisa hempasan topan yang melanda kehidupan saya.

SEKUAT TENAGA dan bantuan dari orang terdekat, saya berusaha bangkit dan akan terus berusaha bangkit.

Tahun 2012 juga merupakan titik balik pengakuan diri, keinginan belajar, membaca buku-buku motivasi, menelaah, berusaha lebih peka terhadap lingkungan, dan berusaha untuk lebih peka terhadap keinginan orang lain.

Tahun motivasi sekaligus tahun tantangan terbesar dan terberat dalam kehidupan saya, tahun dimana mental dan intelektual diuji. Membiasakan diri dalam kesendirian yang selama ini sebelumnya dikerubungi oleh canda tawa riang buah hati. Ya, jangan menangisi masa lalu yang telah hancur, yang harus dilakukan adalah bagaimana membangun masa lalu yang telah porak poranda diterpa topan kehidupan.

Tak lain dan tak bukan, tahun berikut harus menjadi tahun kebangkitan, tahun memberkahkan diri sendiri dan memberkahkan orang-orang yang berada disekitar saya. Bangkit merajut masa depan agar kelak bisa dipanen buah yang manis untuk diceritakan kembali kepada anak cucu cicit buyut. Aamiin.


Comments

Popular posts from this blog

Tips memilih gelasan layangan.

Isi/makna lagu DOREMI