Kita sudah merdeka, bung!
Kemerdekaan Indonesia
yang ke-66 kemarin yang diperingati pada tanggal 17 Agustus banyak disikapi
kurang bersahabat. Banyak yang mengatakan bahwa kita ini belumlah merdeka.
Baiklah, adalah okey jika ada yang beranggapan demikian. Tapi
mari kita dengarkan penuturan kakek saya saat jaman belanda dan jepang. Dimana dan
bagaimana situasi saat jaman itu kejadiannya. Mari kita lupakan sejenak
pelajaran sejarah kemerdekaan, kita dengar dan renungkan saja penuturan
almarhum kakek saya.
Saat jaman penjajahan jepang, masa sulit yang kami rasakan
lebih terasa sulit dari masa penjajahan belanda. Kenapa, karena pada masa
jajahan jepang, segala sesuatu diangkut dan diambil oleh mereka. Kami kekurangan
makanan dan sandang. Kelaparan dan lain sebagainya.
Lalu bagaimana saat penjajahan belanda. Walaupun makanan
tersedia, tetapi pendidikan kami tidaklah seperti jaman kemerdekaan. Kami dididik
bahwa negara belanda sangat lah besar, dengan menunjukkan peta belanda yang
besar dan memperlihatkan peta Indonesia
yang kecil. Bahkan sejarah pewayangan, baratayuda dan ramayana adalah nyata
senyata-nyatanya. Mungkin kata kunci pendidikan dan pembodohan yang diperoleh
bangsa ini yang menyebabkan belanda lama bercokol di bumi pertiwi ini.
Itulah dua kejadian, dua jaman yang dilalui oleh kakek saya
pribadi. Beliau bukanlah pejuang kemerdekaan yang mengangkat senjata dan bambu
runcing mengusir penjajah. Hanyalah seorang warga negara yang berjiwakan Indonesia.
Masa sulit jaman jepang tidak ada secuilnya dengan masa
sulit yang kita alami saat krisis moneter kemarin. Atau bahkan saat terjadinya
letusan gunung merapi kemarin. Masa kebodohan yang terjadi selama 350 thn
bukanlah apa-apa yang kita rasakan sekarang akibat terkungkungnya kebebasan
berekspresi kemarin-kemarin selama 30 tahun lebih oleh jaman orde baru.
Inilah kemerdekaan kita selama 66 tahun yang harus kita
syukuri dan nikmati dengan bersekolah secara rajin dan tekun. Memberikan pelajaran
yang baik dan benar kepada anak didik kita. Kemerdekaan yang nyata adalah
belajar dan memberikan pelajaran kepada rakyat Indonesia secara adil dan merata.
Merdeka!
Comments
Post a Comment
Silahkan meninggalkan komentar. Salam hangat dan Terima Kasih.