Keharmonian

Entah mengapa saya ingin menulis orkestra, apalagi sama sekali jarang mendengarkan orkestra Simponi. Tentu saja, selain rumah saya yang berada didaerah nun jauh disana, tiket masuk konsernya pun tidak sedikit tangan ini merogoh saku dalam sekali, ditunjang selera musik saya yang tidak tinggi.

Orkestra adalah kelompok musisi yang memainkan alat musik bersama. Mereka biasanya memainkan musik klasik. Orkestra yang besar kadang-kadang disebut sebagai "orkestra simponi". Wiki

“The orchestra grew by accretion throughout the eighteenth and 19th centuries, but changed very little in composition during the course of the 20th century.”

Saya sendiri hanya bisa menikmati saja, bukan pelaku ataupun penggemar berat, dalam riwayat hidup saya bisa dihitung dengan jari berapa kali saya mendengarkan Beethoven.

Saya berpikir, kita dan kehidupan ini seperti sebuah orkestra saja. Bagaimana tidak, setiap alat instrumen yang digunakan orkestra beragam sekali, dimulai dari alat musik tiup yang terbuat dari kayu dan kuningan, perkusi, keyboard dan alat musik gesek, semua alat dimainkan bersatu padu agar mencapai sebuah simponi yang harmoni.

Setiap elemen masyarakat di sosial kita, semua memiliki peranan penting, entah itu sebagai abang tukang becak, pedagang bakso, ketua rukun tetangga, guru, dosen, ataupun wakil rakyat. Semua peranan sosial memainkan suaranya masing-masing hingga mencapai keharmonian di kehidupan, saling isi mengisi dalam setiap peranannya.

Kembali pada orkestra, jika hanya biola saja dimainkan tentu ada saat-saat tertentu, atau saat drum ditabuh ataupun saat lengkingan klarinet diperdengarkan. Tetap, semua akan mengiringin agar tercipta sebuah keseimbangan nada-nada yang hendak diperdengarkan pada pemirsa orkestra.

Lalu saya pada akhirnya sempat terlintas untuk merenungkan sedikit mengenai orkestra ini, kenapa hanya kalangan tertentu saja yang menikmatinya saja? Apakah kalangan lainnya tidak menikmatinya?

Saya memperhitungkan secara pikiran, secuil pengetahuan dan latar belakang saya:

  1. Jarang yang mengadakan konser orkestra di negara kita, pun ada harga tiketnya terbilang cukup tinggi.
  2. Penggiat dan pemain orkestra ditanah air termasuk masih jarang.
  3. Segmentasi masyarakat yang masih sedikit akan kebutuhan mendengar serta datang untuk menikmati konser orkestra.
  4. Biaya yang tidak sedikit untuk menyelenggarakan orkestra simponi.

Orkestra sepertinya memang sebuah pertunjukan yang sangat istimewa, betapa tidak, untuk menggelarkan sebuah konser orkestra yang sempurna tidak sedikit waktu yang diluangkan untuk melakukan latihan, kekompakan antar pemegang alat musik, juga dibutuhkan kemampuan yang profesional seorang konduktor orkestra.

Bisa dibayangkan banyaknya alat musik dalam sebuah simponi orkestra, dibutuhkan manajerial tersendiri, satu saja, alat musik melenceng hasil suara yang dikeluarkannya akan mengakibatkan kekacauan pada keharmonian orkestra.

Penonton nya pun yang kritis-kritis serta penyimak yang sangat lihai dan terbiasa, kesumbangan pada satu alat musik akan membuat mereka serta merta membubarkan diri dengan tenang tanpa panik sedikitpun meninggalkan tempat duduk mereka. Sangat sopan sekali.

Keharmonian inti dari sebuah orkestra, sepertinya saya saat ini sangat menginginkan keharmonian di negeri ini. Dimana saya ingin semua alat instrumen dimainkan dengan gemulai dan merdu, diarahkan konduktor yang profesional, menindak setiap pemegang alat musik yang memainkan alat musiknya sumbang tak menentu sehingga tidak merusak keharmonian alunan alat musik lainnya. Agar para penonton yang mendengarkan tidak meninggalkan kursinya dengan sopan.

Comments

Popular posts from this blog

Isi/makna lagu DOREMI

Tips memilih gelasan layangan.