Gus Dur
Masih dipilih oleh MPR, akhirnya Gus Dus secara bulat menjadi Presiden RI ke-4. Pemimpin nyeleneh, unik, aneh, dan banyak kata lainnya yang disematkan saat itu. Padahal waktu itu UU anti Subversi masih berlaku dan belum dicabut. Masyarakat masih dalam euforia reformasi. Banyak departemen yang diberangus/dihilangkan/dihapus oleh pemerintahan Gus Dur. Salah satunya departemen penerangan. Secara sadar beliau mengetahui akan menjadi bumerang dikemudian. Dan benar saja bukan?. Demokrasi, benar kata demokrasi dalam artian sesungguhnya baru dirasakan bangsa ini. Seperti anak ayam yang kehilangan induknya, bebas berkeliaran tak tentu arah. Baikkah?, baik sekali jika kita menggunakan kekuatan informasi dengan benar dan baik. Ah, sudahlah konstitusi memang mewajibkan hal tersebut.
Kondisi Gus Dur yang demikian saat itu bukan menjadikan satu hambatan. Beliau sosok yang disegani didunia Arab dan terkenal dimata dunia. Dengan ilmu beliau yang sangat luas serta wawasan dan pengetahuan yang tidak sedikit.
Dalam sejarah kita pernah dibawah pemimpin yang patriotik, pengendali dan cerdas. Kali ini pemimpin satu ini adalah seorang dari alim ulama yang disegani dan dihormati dikalangan Nahdiyin dan masyarakat walau tidak semuanya.
Sebagian orang mengatakan beliau memiliki ilmu Laduni, ilmu yang tak sembarangan orang miliki. Sudah pernah saya tulis di postingan sebelumnya dengan judul “Berpikir Jernih”.
Diawal reformasi juga beliau beserta beberapa tokoh lainnya turut serta memberikan masukan kepada pak Harto tentang situasi dan kondisi negara saat itu. Entah lah, saya tak ingin membahas seluk beluk kegiatan diseputaran istana saat itu atau bagaimana “gentingnya” saat itu karena tidak faham dan tidak tahu.
Secara tak sadar peletakan pondasi nyali dan sikap bangsa ini banyak dilontarkan dan ditiru saat ini seperti , kayak anak TK saja, atau gitu aja kok repot.
Dan ternyata kita memang selalu repot dan selalu saja bertingkah seperti anak TK saat ini. Tak perlu saya memberikan bukti karena jika anda menyimak tentunya mendapati kata-kata beliau beberapa tahun yang lalu masih didapati disenayan sana bukan?.
Dalam dua tahun masa kepemimpinannya, saya kurang mengikuti. Namun banyak juga yang ditorehkan oleh beliau yang sekarang dirasakan oleh masyarakat Indonesia.
Kondisi Gus Dur yang demikian saat itu bukan menjadikan satu hambatan. Beliau sosok yang disegani didunia Arab dan terkenal dimata dunia. Dengan ilmu beliau yang sangat luas serta wawasan dan pengetahuan yang tidak sedikit.
Dalam sejarah kita pernah dibawah pemimpin yang patriotik, pengendali dan cerdas. Kali ini pemimpin satu ini adalah seorang dari alim ulama yang disegani dan dihormati dikalangan Nahdiyin dan masyarakat walau tidak semuanya.
Sebagian orang mengatakan beliau memiliki ilmu Laduni, ilmu yang tak sembarangan orang miliki. Sudah pernah saya tulis di postingan sebelumnya dengan judul “Berpikir Jernih”.
Diawal reformasi juga beliau beserta beberapa tokoh lainnya turut serta memberikan masukan kepada pak Harto tentang situasi dan kondisi negara saat itu. Entah lah, saya tak ingin membahas seluk beluk kegiatan diseputaran istana saat itu atau bagaimana “gentingnya” saat itu karena tidak faham dan tidak tahu.
Secara tak sadar peletakan pondasi nyali dan sikap bangsa ini banyak dilontarkan dan ditiru saat ini seperti , kayak anak TK saja, atau gitu aja kok repot.
Dan ternyata kita memang selalu repot dan selalu saja bertingkah seperti anak TK saat ini. Tak perlu saya memberikan bukti karena jika anda menyimak tentunya mendapati kata-kata beliau beberapa tahun yang lalu masih didapati disenayan sana bukan?.
Dalam dua tahun masa kepemimpinannya, saya kurang mengikuti. Namun banyak juga yang ditorehkan oleh beliau yang sekarang dirasakan oleh masyarakat Indonesia.
Comments
Post a Comment
Silahkan meninggalkan komentar. Salam hangat dan Terima Kasih.