Proaktif dan Berimbang

Jujur saja, saya tidak tahu menahu tentang kronologis yang terjadi di Cikeusik. Tentang pembunuhan umat beragama lain. Hanya saja begitu banyak orang yang menaruh rasa simpati kepada mereka. Pemberitaan yang tidak berimbang dan kurang obyektif. Tidak mendalami dari kedua belah pihak. Kurangnya investigasi. Mengusik saya. Jangan seperti itu dong. Kita adalah bangsa yang taat hukum. Siapa saja di negeri ini pasti takut kepada aparat hukum jika memang ia bersalah. Kita bukan penjahat apalagi pembunuh. Setidaknya mereka memang bukan bekerja sebagai penjahat. Akan tetapi mereka terdesak dan sudah melakukan berbagai langkah preventif sebelumnya. Sehingga terjadi hal-hal yang diluar kemauan mereka. Tak ada api jika tak ada yang menyulut. Ciri khas bangsa ini adalah bangsa yang berbudi pekerti luhur, tenggang rasa yang tinggi dan kemanusiaan yang adil dan beradab.
Berita jaman sekarang bisa dengan seenaknya di politisir, di perbesar dengan tanpa perimbangan. Bisa sesuai dengan pesanan penguasa medianya atau bahkan segelintir golongan yang berada di pucuk pimpinan.
Berita di internet bisa mengaburkan semua. Hanya kita wajib menjadi penengah yang obyektif dan berimbang. Merunut sikap bangsa ini yang begitu besar tengggang rasa dan rasa solidaritasnya. Tak mustahil orang-orang yang antipati kepada melakukan perbuatan itu adalah memang orang yang teraniaya itu atau malah sebaliknya. Ada agenda tersembunyi agar dapat mekar kembali. Dibutuhkan tindakan pemerintah yang proaktif dan berkeadilan. Memberangus berita media yang tidak berimbang dan menjernihkan segala sesuatu yang berbau busuk.
Jangan ada lagi dusta diantara kita. Kebenaran akan terungkap. Dan kepada media massa yang memberita kan semua berita dimohon agar tidak mengejar berita semata-mata. Cobalah berinvestigasi dilapangan. Mengambil berita dari dua sisi yang berbeda. Tindakan jurnalis sekarang hampir mirip dengan kejar mengejar target berita agar dapat terdepan. Padahal reaksi dominonya tidak terpikir. Jangan sampai kebebasan berekpresi dan berpendapat mengubah pola pikir masyarakat menjadi apatis dan tidak berperikemanusian.
Hidup di Indonesia yang begitu indah dan menjunjung tinggi nilai-nilai keberbedaan yang melekat bisa saja di pelintir menjadi kepentingan segelintir orang per orang.

Comments

Popular posts from this blog

Tips memilih gelasan layangan.

Isi/makna lagu DOREMI